Aplikasi E-Sertifikasi
Aplikasi Sinaberkat
Peng Sinaberkat
Pelayanan
Regulasi
DESKRIPSI JERUK GIRI MATANG
ivan | 06 Oct 2015 |

Jeruk berasal dari India Timur Laut, Birma Selatan, Birma Utara dan Cochin Cina (daerah Selatan Vietnam). Yang membudidayakan pertama kali adalah orang cina bagian Selatan. Sampai saat ini sudah banyak di tanam di daerah tropis maupun sub tropis.

Jeruk manis dimakan sebagai buah segar atau pencuci mulut setelah makan. Ada juga air buah jeruk ini dikonsumsi dalam bentuk air buah segar, dimana kita ketahui negara penghasil jeruk manis seperti Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Brazil, Meksico, Argentina dan Maroko.
Di Indonesia tanaman jeruk manis ini tidak begitu banyak bila dibandingkan dengan jeruk keprok atau jeruk siam karena pada umumnya orang masih suka makan jeruk yang segar sebagai buah-buahan. Jeruk manis disebut juga jeruk besar yang mempunyai nama ilmiah Citrus sinensis (L).                                 
Jeruk ini termasuk di dalam klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom    :  Phyta
Divisio    :  Spematophyta
Sub Divisio     :  Angios permae
Class    :  Dicotyledoneae
Sub Class    :  Dialy petalae
Ordo    :  Rutaless
Family    :  Ruta ceae
Genus    :  Citrus
Species    :  Citrus Nabilis var macrocorpa (Keprok), Citrus maxima (Jeruk Besar), Citrus grandis.  (Tjipto Soepomo. G, 1993)
Di Provinsi  Aceh terdapat banyak  jeruk varietas lokal ,  akan tetapi yang sampai saat ini telah dilepas adalah :

Jeruk pamelo Giri Matang merupakan tanaman yang sudah lama dikenal masyarakat Provinsi Aceh khususnya Kabupaten Bireuen dan dikembangkan sebagai tanaman pekarangan sejak sebelum kemerdekaan secara turun temurun dan baru pada tahun 1950 dikembangkan secara luas oleh seorang Hulubalang bernama Teuku Johan Alamsyah / Cut Maimunah yang lebih dikenal dengan istilah Ampon Syik.

Jeruk dapat tumbuh pada setiap jenis tanah asal tidak tergenang air dan harus bersih dari gulma dan sangat cocok pada tanah yang struktur gembur, tekstur lempung berpasir hingga lempung berliat, dengan ketinggian yang terbaik di bawah 400 m dari permukaan laut, tanah yang ringan sampai sedang, gembur dan subur dan harus banyak mengandung oksigen, drainase yang baik. Pada tanah yang kurang subur perlu diberi pupuk, pH berkisar 5 ? 6. Jeruk Giri Matang ini ditanam pada tipe iklim C2 sampai E2 yang memiliki bulan basah sedikit, kedalaman air tanah yang bisa dipakai berkisar antara 50 ? 200 cm.

Sifat-Sifat Dan Ciri Khas

  • Jeruk besar varietas Giri Matang mempunyai sifat-sifat keunggulan tersendiri seperti :
  • Rasa buah segar, tidak ada prat (getit) dan rasanya gurih, wangi
  • Daya simpannya lama (2 s/d 3 minggu)
  • Apabila dipanen pada saat yang tepat tidak berserat
  • Berat buah rata-rata berkisar 1 s/d 3 kg
  • Dapat dipergunakan sebagai makanan yang dapat menurunkan panas/ suhu badan terutama pada anak-anak yang mengalami panas dalam.
  • Isinya merah  muda


DESKRIPSI JERUK PAMELO VARIETAS GIRI MATANG
Asal    :  Kabupaten Bireuen, Prov. Nanggroe Aceh Darussalam
Silsilah    :  Seleksi pohon induk tunggal
Golongan varietas    :  Klon
Bentuk batang    :  Silindris
Bentuk percabangan    :  Berbentuk kerucut
Bentuk daun    :  Bangun bulat telur
Tepi daun    :  Beringgit
Ujung daun    :  Terbelah
Ukuran daun    :  Panjang  ? 12,1 cm, lebar ? 8,6 cm
Panjang anak daun    :  ? 3 cm
Panjang tangkai daun    :  ? 2 cm
Warna daun bagian atas    :  Hijau tua
Warna daun bagian bawah    :  Hijau muda
Warna bunga    :  Putih
Warna mahkota bunga    :  Hijau muda
Warna kepala putik    :  Hijau muda
Jumlah bunga pertandan    :  7 ? 9 bunga
Jumlah buah pertandan    :  1 ? 2 buah
Panjang tangkai buah    :  ? 2 cm
Bentuk buah    :  Bulat gepeng
Ukuran buah    :  Tinggi ? 15,7 cm, diameter ? 20,2 cm
Ketebalan kulit buah    :  ? 1,2 cm
Jumlah juring perbuah    :  ? 14 juring
Warna buah matang     :  Hijau kekuning-kuningan
Warna daging buah    :  Merah muda
Rasa daging buah    :  Agak manis
Tekstur daging buah    :  Sedang
Jumlah biji    :  3 ? 4 biji
Kadar gula    :  4 %
Kadar asam citrat    :  0,08 mg/kg
Kadar asam oksalat    :  0,001 mg/kg
Berat perbuah    :  2,0 s/d 2,5 kg
Hasil    :  25.000 buah/ha/tahun
Identitas pohon induk tunggal    :  tanaman milik bapak Abdullah Gaffar, Desa Pante Gajah, Kec. Peusangan, Kab. Bireuen, Provinsi NAD
Umur pohon induk tunggal    :  20 tahun
Keterangan    :  Beradaptasi dengan baik di dataran rendah s/d elivasi 300 m dpl
Pengusul    :  UPTD Balai Perbenihan Pertanian Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Peneliti    :  T. Azharsyah, Nabhani Juned, Sulaiman Ag, A.M. Budi Aswadi, A. Mukthi, Iskandar, Nurjannah Haitami, Faisal, Nur Naziah dan Rosliani

UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH
BALAI PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN
DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN ACEH

Jln. T. Iskandar Gampong Lamglumpang Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh, e-mail : bpsbtphp[at]acehprov.go.id,
Hak Cipta di Lindungi Undang-Undang, Aceh-Indonesia 2014-2025