Aplikasi E-Sertifikasi
Aplikasi Sinaberkat
Peng Sinaberkat
Pelayanan
Regulasi
PENGGUNAAN SISTIM LEGOWO PADI SAWAH
ivan | 20 Oct 2015 | berita

PENDAHULUAN

Untuk meningkatkan produksi perlu dilakukan upaya de penanaman system legowo, pola ini merupakan sistem tandur dims antara barisan tanaman padi terdapat lorong kosong yang lebih lebar clan memanjang sejajar dengan barisan tanaman padi. Dalam pelaksanaan penanaman padi sistem legowo pada kegiatan display varietas menggunakan legowo 2 :1 yang artinya dua baris ditanami dan satu baris kosong secara berselang seling.

PERSIAPAN PANEN

Benih bermutu yang digunakan berasal dari varietas berasal dari varietas inbrida Ciherang, Cibogo, Cigeulis. Mekongga, Situbagendit, Inpari 9 Elo, Inpari 10 Laeya, Inpari 13, Inpari 16 Pasundan, Inpari 19, Inpari 22, Inpari 31, Inpari 32, Inpari 33. Bestari, Diah Suci, Kahayan, Pandan Putri, Suluttan Unsrat 1, Suluttan Unsrat 2, Inpari Mugibat, varietas hibrida Hipa 8, Hipa 9, Hipa 18, Hipa 19, clan Hipa Jatim 2, varietas unggul lokal 2 varietas, Sikuneng Unsyiah, Sanbei Unsyiah. Peremdaman benih varietas Inbrida clan unggul lokal dilakukan selama 24 jam, kemudian diperam selama 8 jam, varietas hibrida pada saat perendaman perlu adanya pengantian air setiap 2 jam kemudian diperam selama 8jam benih akan berkecambah.

PERSEMAIAN BENIH

Persemaian dibuat pada tanah yang subur, dekat dengan sumber air dan tanah diolah hingga tanah menjadi halus , selanjut apabila sudah lunak tanah digaru sehingga tanah menjadi rata clan menjadi gembur. Buat petakan persemaian dimana luas persemaian 1/20 dari luas lahan sawah. dengan tinggi persemaian 25 cm, penaburan benih 50 gr setiap m2, diusahakan agar penaburan benih merata clan apabila penyebaran terlalu rapat akan mengakibatkan benih yang tumbuh kecil - kecil clan lemah, tetapi apabila penyebaran yang terlalu jarang biasa menyebabkan tumbuh benih tidak merata, benih yang telah ditabur terns digenangi air selama 24 jam kemudian dikeringkan,sedangkan untuk pemupukan dimana pupuk Urea clan Kcl diberikan dengan menabur pada bedengan 1 - 2 hari sebelum sebar benih kemudian digaru hingga merata tercampur dengan lumpur tanah. Apabila terjadi serangan hama/penyakit perlu disemprot dengan insektisida yaitu pada umur 5 hari setelah semai clan 10 hari setelah semai.

PENGOLAHAN TANAH

sebelum pembajakan sawah harus digenangi air terlebih dahulu pembanyakan dilakukan dengan kedalam minimal 20cm, selesai pembanyakan sawah digenangi 5-7 hari bertujuan untuk mempercepat pembusukan sisa-sisa tanaman. Selanjutnya digaru setelah penggaruan seesai digenangi air 7-10 hari kemudian setelah itu diberi pupuk dasar dan digaru kembali yang bertujuan matahari tanah, pupuk dasa terbenam.

PEMILIHAN BENIH

Benih yang telah berumur 15 had seWah semai dapat dicabut, dimana sebelumnya bedengan persemaian 2-3 had digenangi air agar tanah menjadi lunak dart memudahkan pencabutan beni. Ciri - ciri bibit sehat batang besar dan kuat dan berdaun 4-5 helai Berta betas hama/penyakit Bibit yang dicabut diikat dan segera dibawa pada petakan

PENANAMAN

Benih yang telah dicabut segera ditanam, jangan sampai bermalam sehingga sangat dikhawatir benih menjadi rusak. Penanaman dilakukan dengan pola system Legowo 2 : 1 dengan ukuran jarak tanam10 cm x 25 cm x 40cm artinya 10 cm jarak dalam barisan, 25 cm jarak antar barisan, 40 cm jarak antar tanaman. Jumlah benih yang ditanam 1 atau 2 batang dengan dalamnya penanaman 2-3 cm, usahakan penanaman dimana benih ditanam tegak lures jangan sampai miring.. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :


PEMELIHARAAN TANAMAN

1. Pengairan

Pengairan dapatdiatursebagai berikut:

a. Tanaman yang berumur 0-15 hari setelah tanam air cukup 5 cm.

b. Tanaman yang berumur 16-35 hari setelah tanam air cukup 10cm.

c. Tananoryang berumur 40-100 hari setelah tanam air cukup 1

d. Tanaman yang berumur 110 hari setelah tanam air dikeringkan.

2. Penyiangan dan Penyulaman

Tanaman yang disulam haruslah menggunakan varietal yang lama diambil dari benih yang berasal pada persemaian yang telah ada. Penyulaman dapat dilakukan segera paling lambat 10 hari setelah tanam. Setelah penyulaman sebaiknya segera dilakukan penyiangan agar rumpus yang liar yang tumbuh disekitat tanaman padi dapat dibersihkan. Penyiangan dilakukan selama 2 (dua) kali dimana penyiangan pertama dilakukan pada tanaman padi berumur 3 minggu dan penyiangan kedua dilakukan pada umur tanaman padi berumur 6 minggu. Dalam melakukan penyiangan sebaiknya petani tidak masuk kedalam barisan tanaman tetapi berdiri pada lorong antartanaman.

3. Pemupukan.

Pemupukan yang akan dilakukan pada tanaman padi terdiri dari pupuk organik, an organik dan pupuk pelengkap cair. Untuk padi inbrida pemberian pupukdilakukan sebagai berikut:

a. Pupuk kandang diberikan sebanyak 1,5-2,0 ton /ha

b. Pupuk an organik Urea 250 kg/ha, Sp 36 150 kg/ha, Kcl 100 kg/ha

c. Lakukan penyebaran pupuk Sp 36 sesuai dengan dosis kelahan sawah , satu hari sebelum penanaman

d. Setelah umur 7 hari setelah tanam, lakukan penyebaran pupuk Urea sebanyak 30 % dan pupuk Kcl sebanyak 50 % dari dosis yang telah ditetapkan

e. Setelah umur 20 hari setelah tanam, lakukan penyebaran pupuk Urea sebesar 40

f. Setelah umur 30 hari setelah tanam , lakukan penyebaran pupuk Urea sebanyak 30 % dan Kcl sebanyak 50 %.

Sedangkan padi hibrida pemberian pupukdilakukan sebagai berikut:

a. Pupukan Organik Urea 350 kg/ha, Sp 36 100 kg/ha, Kcl 100 kg/ha.

b. Pemupukan I dilakukan pada umur 7 hari setelah tanam, dengan menyebar pupuk Urea sebanyak 100 kg/ha, Sp36 sebanyak 100 kg/ha dan Kc175kg/ha.

c. Pemupukan 11 dilakukan pada umur 21 hari setelah tanam dengan menyebar pupuk Urea 100 kg/ha.

d. Pemupukan III (Premordia) dilakukan pada umur 35 hari setelah tanam dengan dosis Urea 100 kg/ha dan Kcl 25 kg/ ha.

e. Pemupukan IV (10 % telah berbunga) dilakukan dengan menyebar pupuk Urea sebanyak 50 kg/ha.

Untuk menambah unsur hara pada kegiatan display varietas padi sawah diberikan pupuk organik cair Bio Super Aktiv (BSA) dengan dosis 4 cc perliter air, dengan waktu pemberian 7 hari sekali balk pada fase pertumbuhan vegetative clan fase generative awal.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama clan penyakit dapat secara kontinue dan berkesinambungan, pengedalian dilakukan dengan system Pengendalian Hama Terpadu oleh petani sendiri dengan bimbingan Pengamat Hama (PHP) sempat.

PANEN

Tanaman padi yang ditanam pada kegiatan display varietas bersifat multi varietas sehingga umur panen ticlak serempak. Panen dilakukan apabila Alai telah telah masak penuh.

UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH
BALAI PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN
DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN ACEH

Jln. T. Iskandar Gampong Lamglumpang Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh, e-mail : bpsbtphp[at]acehprov.go.id,
Hak Cipta di Lindungi Undang-Undang, Aceh-Indonesia 2014-2025